adz47.com

Friday, February 28, 2020

Laporan Biaya Proyek Properti - BAB 2 - Langkah Kerja - #3

LAPORAN KEUANGAN PROYEK PROPERTI
Seri: Sistem Administrasi Sederhana (SAS) menggunakan Ms. Excel

BAB II

LANGKAH KERJA

Baiklah sobat admin..., pada BAB 2 ini saya akan menjabarkan apa yang telah saya tulis pada BAB 1, yaitu tentang "Langkah-langkah Penyusunan Laporan Keuangan".

1. Langkah 1 : Menyiapkan Alat Kerja

Sebagai seorang admin tentu kita sangat membutuhkan alat-alat kerja yang mendukung, seperti: Pulpen, pensil, stepler, dan ATK lainnya. Tapi jangan lupa, dalam hal ini senjata kita yang utama adalah Perangkat Komputer yang cukup mumpuni untuk menampung data, bisa laptop ataupun desktop plus printernya buat cetak laporan...
2. Langkah 2 : Membuat Tabel dan Menentukan Kode

Untuk menyusun sebuah laporan, kita memerlukan beberapa tabel sebagai patokan kerja agar tidak terlalu jauh menyimpang dari jalur nantinya. Minimal ada 3 buah tabel yang perlu kita persiapkan, yaitu:
2.1. Tabel Periode Laporan;
Pada contoh ini periode yang saya gunakan adalah "Mingguan". yaitu setiap hari jum'at sore, setelah perusahaan memberikan gajian tukang, sub-kon, sarana kebersihan, dll. Ada juga beberapa proyek yang memberikan gajian tukangnya pada hari sabtu, hanya saja di tempat saya kondisinya kurang memungkinkan karena pada hari sabtu Bank tutup, silahkan sobat sesuaikan dengan kondisi masing-masing.
Keterangan Tabel;
1. No. = Nomor urut laporan
2. PERIODE = Rentang waktu laporan, mulai dari pengumpulan bon (kwitansi dan bukti-bukti pembayaran lain), input data, sampai dengan pencetakan laporan. Misalnya; No. 1. dimulai dari hari Sabtu, 29 Desember 2018 s/d Jum'at 4 Januari 2019 adalah satu periode laporan. Untuk contoh ini, dalam satu tahun terdapat 53 periode laporan.
3. NOMOR LAPORAN = Berisikan; Tahun/Bulan/Nomor File/Periode Laporan.
4. NOMOR FILE = Diisi dengan nomor berkas laporan yang berlanjut dari tahun sebelumnya atau tahun berikutnya selama proyek masih berjalan (biasanya dalam satu proyek yang membangun 100 - 150 rumah, membutuhkan waktu 4 - 5 tahun) sampai dengan Serah Terima dari perusahaan developer kepada warga komplek.
5. KETERANGAN = Diisi dengan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, misalnya; Laporan Bulanan atau bila tidak ada laporan bisa diisi dengan keterangan libur, biasanya libur hari raya dimana tidak ada aktifitas pekerjaan dan lain sebagainya.

2.2. Tabel Jenis Barang;
Tabel ini kita perlukan untuk mengelompokan jenis-jenis barang yang akan kita input datanya pada "Jurnal Material Masuk dan Material Keluar" dan berfungsi sebagai alat ukur penggunaan barang untuk material tertentu dalam satu kavling, misalnya Kav. A-1 membutuhkan berapa buah bata merah, berapa truk pasir, berapa sak semen dan lain sebagainya. Bisa saja terjadi perbedaan nilai harga material pada kavling yang berbeda walaupun dengan Type yang sama, hal itu bisa terjadi karena beberapa kemungkinan, diantaranya; harga material yang sering berubah-ubah, pabrik sudah tidak memproduksi jenis material yang pernah kita gunakan pada kavling sebelumnya, atau ada pekerjaan tambah pada kavling tersebut.

TABEL JENIS BARANG
Pengelompokkan jenis material ini saya kutip dari "Price List" toko bahan bangunan, kemudian saya beri kode dari 01 s/d 14 sesuai jenisnya, sedangkan kode 15 adalah Lain-lain (jenis material yang tidak terdapat pada ke-14 jenis material sebelumnya) dan kode 16 adalah kode untuk barang yang belum saya kenal atau barang yang penulisannya tidak jelas pada bon hingga sulit untuk menentukan jenisnya ketika input data. Pembetulan/Koreksi kode 16 akan dilakukan pada laporan berikutnya bila sudah kita temukan jenis material yang jelas dan ditulis dengan "Penyesuaian". *(penerapannya nanti kita bahas pada BAB selanjutnya).

Untuk menentukan kode barang (yang terdapat di kolom keterangan) saya menuliskannya dengan hurup awal dari nama barang tersebut agar lebih mudah mengingatnya dan dimulai dengan Kode Jenis Barang yang penting tidak terdapat penulisan kode yang sama pada barang yang berbeda, contohnya:
01. Bahan Alam: 01bb (Batu Belah), 01BK (Batu Kali), 01BM (Bata Merah), 01PP (Pasir Putih), dll
02. Semen: 02tr4 (Tiga Roda 40Kg), 02tr5 (Tiga Roda 50Kg), 02h4 (Holcim 40Kg), 02sp (Semen Putih), dll
03. Besi: 03b8 (Besi 8 mm), 03b10 (Besi 10 mm), 03b12 (Besi 12 mm), 03h24 (Hollo 2/4), dll
08. Pipa PVC: 08w2 (Wavin 2,5"), 08w3 (Wavin 3"), 08r4 (Rucika 4"), dll

2.3. Tabel Jenis Biaya;
Jenis-jenis Biaya pada Laporan Keuangan Proyek Properti saya rangkum menjadi 3 jenis biaya, yaitu:
1. Biaya Sarana (termasuk operasional)
2. Biaya Kavling (termasuk bangunan dan sarananya)
3. Biaya Marketing (termasuk biaya promosi & transportasi marketing)
dengan rincian dan pengkodeannya sebagai berikut:

TABEL JENIS BIAYA
Contoh penulisan kode jenis biaya:
1. Sarana
11tl (Token Listrik), 11fc (Foto Copy), 12uts (Upah Tukang Sarana), 12ik (Inventaris Kantor), 13imb (Pembayaran IMB), 14bm (Biaya Material), dll
2. Kavling
21uth (Upah Tukang Harian), 21utl (Upah Tukang Lembur), 22pil (Pek. Instalasi Listrik), 22pia (Pek. Instalasi Air), 23bm (Biaya Material), dll
3. Marketing
31b (Brosur), 31s (Spanduk), 31i (Iklan), 32fm (Fee Marketing), 32tm (Transport Marketing), dll

Ketiga jenis tabel di atas (Tabel Periode Laporan, Tabel Jenis Barang, dan Tabel Jenis Biaya) dapat kita print dan kemudian tempel pada dinding ruang kerja untuk panduan saat kita menginput data di komputer.

Tuesday, February 18, 2020

Laporan Biaya Proyek Properti - BAB 1 - Persiapan - #2

LAPORAN KEUANGAN PROYEK PROPERTI
Seri: Sistem Administrasi Sederhana (SAS) menggunakan Ms. Excel

BAB I

PERSIAPAN

Dari paparan saya di atas, saya harap sobat admin sudah bisa membayangkan posisi saya seperti apa. Pembangunan terus berjalan, kontrak kerja dengan para Mandor dan Sub Kontraktor sudah ditandatangani, jadwal suplier semakin padat, sementara kertas-kertas nota makin menumpuk, belum lagi saya dihadapkan dengan nama-nama jenis material yang belum saya kenal seperti; Damdex, Readymix, SDL, SDD, dll. Jenis-jenis material ini penting kita kenal karena nanti berhubungan dengan pengelompokannya pada saat laporan.
Baiklah, persiapan pertama yang harus kita lakukan adalah:
1. Langkah 1 : Menyiapkan alat-alat kerja seperti; Pulpen, pensil, spidol warna, stabillo, steples, binder clip, nomerator, dll
2. Langkah 2: Membuat tabel dan menentukan “Kode”
    2.1. Tabel Periode Laporan
    2.2. Tabel Jenis Barang
    2.3. Tabel Jenis Biaya-biaya
3. Langkah 3 : Membuat atau menyiapkan Blanko, Bon, Kwitansi, Bukti Pembayaran, dll
4. Langkah 4 : Mengelompokkan Bon, Nota, Kwitansi, Struk Belanja atau Bukti Pembayaran Lain sesuai dengan periode laporan.
   4.1. Bukti Pembayaran Material
   4.2. Bukti Pembayaran Operasional
5. Langkah 5 : Membuat file kerja di Komputer (pada kesempatan ini saya menggunakan Microsoft Excel 2013 karena pertimbangan waktu dan kemudahan pemahaman atasan saya saat laporan).
    Pada penyempurnaannya, bisa saja nanti sobat admin menggunakan Microsoft Acces atau aplikasi pemrograman lain yang lebih mudah menurut sobat, seperti C++, VB, SQL atau yang lain.

    File kerja ini meliputi;
  5.1. Membuat Folder Utama dengan Nama Proyek, pada tulisan ini saya beri nama CASARIVA RESIDENZA sesuai dengan nama proyek dimana saya bekerja.
  5.2. Membuat 5 buah Folder Data di dalam folder utama, folder-folder tersebut kita beri nama;
         5.2.1. KAS
         5.2.2. JURNAL LOGISTIK
         5.2.3. JURNAL BIAYA-BIAYA
         5.2.4. REKAP KAVLING
         5.2.5. REKAP SARANA
         5.2.6. REKAP OPERASIONAL
  5.3. Membuat WorkSheet (Lembar Kerja)
         5.3.1. Pada folder utama buatlah worksheet dengan judul “Menu Utama”
         5.3.2. Pada folder KAS buatlah worksheet dengan nama :
                   1. Kas Masuk
         5.3.3. Pada folder JURNAL LOGISTIK buatlah 3 buah worksheet dengan nama:
                   1. Material Masuk
                   2. Material Keluar
                   3. Total Material
         5.3.4. Pada folder JURNAL BIAYA-BIAYA buatlah worksheet dengan nama:
                   1. Laporan Administrasi Biaya Proyek
         5.3.5. Pada folder REKAP KAVLING buatlah worksheet dengan nama:
                   1. Rekapitulasi Biaya Kavling
                   2. Nama Kavling, Misalnya; A-1, A-2, B-1, dst sesuai dengan jumlah kavling yang dibangun (masing-masing satu worksheet untuk satu kavling).
         5.3.6. Pada folder REKAP SARANA buatlah worksheet dengan nama:
                   1. Rekapitulasi Biaya Sarana
                   2. Tanah & Urugan
                   3. Pagar & Turap
                   4. Inst. Air & PAM
                   5. Jalan & Saluran
                   6. Kantor Pemasaran
                   7. Gerbang
                   8. Inst. Listrik PLN
                   9. Inst. Listrik PJU
                 10. Pos Security
                 11. Gudang & Bedeng
                 12. Taman Sarana
                 13. Musholla
                 14. PlayGround
                 15. Kolam Renang
                 16. Sarana Umum Lain

                 Keterangan: - Jumlah worksheet sesuaikan dengan jumlah sarana yang dibangun.
                                     - Penulisan angka dan titik pada nama folder dan worksheet akan
                                        berpengaruh pada urutan tampilan di komputer.
6. Langkah 6 : Input Data
7. Langkah 7 : Penomoran Bukti Pembayaran
8. Langkah 8 : Print Out Laporan
9. Langkah 9 : Pengarsipan

Monday, February 17, 2020

Laporan Biaya Proyek Properti - Pengantar - #1

LAPORAN KEUANGAN PROYEK PROPERTI
Seri: Sistem Administrasi Sederhana (SAS) menggunakan Ms. Excel
PENDAHULUAN

Bismillahirrohmaanirrohiim…

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Sobat Admin…, pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman yang berhubungan dengan bidang pekerjaan saya sebagai petugas Admin Proyek. Mudah-mudahan tulisan saya dapat bermanfaat bagi banyak orang, khususnya buat sobat yang seprofesi dengan saya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa perusahaan properti adalah sebuah perusahaan yang memiliki kerumitan dalam penghitungan keuangan. Beberapa perusahaan menggunakan perhitungan yang memasukkan persediaan sebagai rumah yang telah jadi (Ready Stock) atau dalam proses pembangunan dan tanah untuk pengembangan adalah tanah yang sedang dalam proses pematangan.
Perhitungan tanah biasanya di lakukan sebagai berikut :
  • Total Nilai Tanah + Timbunan + Pengukuran + Sarana prasarana = Tanah Untuk pengembangan

Sedangkan untuk proses Persediaan adalah :
  • Tanah untuk Pengembangan x persentase tipe bangunan =  Tanah per type
  • Tanah Per type / jumlah kapling = Nilai tanah Perkapling
  • Nilai tanah perkapling + Pembelian Bahan + Gaji Tukang + Biaya Langsung = Persediaan

Sehingga ketika terjadi penjualan maka akan di hitung seperti ini:
  • Penjualan – HPP Perumahan = Pendapatan
  • Persediaan – HPP Perumahan = Persediaan Akhir

Konsep ini sedikit rumit untuk dijelaskan kecuali kita menggunakan Sistem Administrasi Perusahaan Properti sebagai alat perhitungannya. Namun pada kasus ini, saya bertugas sebagai admin proyek di salah satu perusahaan properti di Jakarta saat pembangunan sedang berjalan. Saya menggantikan posisi rekan saya yang kini menjadi atasan saya. Setengah dari konsep laporan keuangan saya dapatkan dari rekan saya tersebut, sisanya saya harus berusaha membuat konsep sendiri agar laporan keuangan dapat dilaporkan dengan sempurna. Yang terpenting adalah… Si Bos (Owner & Investor) gampang dan paham dalam membaca laporan kita, hingga memudahkan mereka-mereka dalam mengambil keputusan.
Oya…,
Sobat Admin…, saya akan mengutip definisi atau pengertian Laporan Keuangan menurut Wikipedia.
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi  yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Khusus untuk laporan biaya proyek properti, biasanya periode akuntansi yang digunakan adalah mingguan (mengikuti gajian tukang dan para sub kontraktor).
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi:
  • Neraca
  • Laporan laba rugi komprehensif
  • Laporan perubahan ekuitas
  • Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan arus kas atau laporan arus dana
  • Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aset, kewajiban, dan ekuitas. Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.
Dari kutipan di atas, kita dapat melihat betapa rumitnya bila hal ini kita terapkan pada pelaporan keuangan proyek agar menghasilkan laporan yang sempurna. Seperti judul seri tulisan saya di atas yaitu Sistem Administrasi Sederhana (SAS), maka yang akan saya paparkan adalah cara menyusun laporan keuangan sesederhana mungkin berdasarkan konsep yang saya buat. Dan agar lebih sederhana lagi, saya hanya membahas laporan biaya-biaya proyek saja sebagai pelengkap neraca nantinya.
Semoga tulisan saya bermanfaat

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Langsung aja ya kita ke BAB I biar ga penasaran….

Laporan Biaya Proyek Properti - BAB 2 - Langkah Kerja - #3

LAPORAN KEUANGAN PROYEK PROPERTI Seri: Sistem Administrasi Sederhana (SAS) menggunakan Ms. Excel BAB II LANGKAH KERJA Baiklah sobat a...